Tinkerbell Wonderful life's: Kamu yang Dulu

Tuesday, February 26, 2013

Kamu yang Dulu


Jam menunjukkan pukul 12.30 aku tiba dirumah seorang yang tak akan ku sebut namanya disini, sebut saja dia ex.
Ya aku memang sengaja ingin kerumahnya dan sekaligus bertemu dengan sosok ex, dia juga ingin bertemu denganku.
Setelah lama menunggu dan duduk serta membaca novel 5cm di ruang tamu, tiba -tiba handphoneku bergetar dan menandakan ada
sms masuk. Aku kira siapa yang mengirim sms, ternyata si ex smsku dengan pesan "Kamu kerumahku jalannya lama banget?udah dimana?"
si ex mengira aku belum sampai kerumahnya aku balas sms ex dengan singkat "Aku udah sampe daritadi kali" dan sejenak munculah sosok
ex yang bisa dibilang salah satu orang yang aku cintai. Mulai mebuka percakapan dengan saling bertanya, aku rindu sekali melihat
wajahnya yang bisa dibilang baby face atau masih sepeti anak kecil dan padahal umur dia udah 18 tahun.
Ya seperti biasa kalau aku dan dia sudah bertemu ada saja tingkah - tingkah konyol dan membuat perut ini sakit karena
tertawa sampai terbahak. Melakukan ritual makan siang dengan indomie satu piring berdua hanya saja sendok serta garpu masing - masing.
Selalu itu yang dilakukan saat kami bertemu, memasak berdua tapi aku yang hanya membuka bungkus mie dan membuka bumbunya,
dan dia yang memasak. Memang kami bukan pasangan yang lainnya lebih suka jalan dan makan diluar,
kami lebih senang dirumah dan memasak makanan berdua. Untuk makan diluar ya hanya sesekali kalau mood lagi bagus.
Kalau makan siang sudah siap ya kami bergegas kemeja makan atau diruang tv sambil menonton dan menikmati mie buatan kami berdua.
Setelah makan kami lanjut nonton atau bercerita, setiap bertemu kami sudah punya jadwal apa saja yang akan dilakukan.
Namun terkadang ex seringkali ketiduran kalau aku sedang cerita, dia suka males dengerin mulutku yang selalu ingin bercerita
tentang apa saja, tapi aku tetap keras kepala dan tetap menceritakan hal apa saja walaupun terkadang ex mengabaikannya.

Sudah hampir seminggu bahkan lebih aku tidak bertemu dengan si ex, rasa rindu dan kangen ini sudah menusuk tubuh
hingga dalam namun kalau ingat keadaan hubungan diriku dengannya membuat batin ini enggan akan bertemu dan melihat
sosok dirinya. Tapi hati ini akan tetap kuat pada prinsip dan kemauanku untuk bertemu dengannya, rindu akan pelukan yang hangat
serta genggaman tangan saat berbicara, aku rindu saat dimana dia masih menjadi seorang kekasih, rindu saat dia mencium keningku
dengan begitu penuh rasa sayang, rindu akan pelukan yang masih berbekas ditubuh ini, semua itu terkadang membuat air mata ini
menetes dengan sendirinya mengundang rasa haru yang sangat dalam. Apa bisa suatu saat nanti akan seperti ini lagi berkunjung
kerumahnya, bercanda dan tertawa bersamanya serta keluarganya yang memang sudah akrab denganku, melakukan ritual
makan siang dengan indomie satu piring dengan sendok garpu masing - masing, bercerita sampai kamu tertidur lelap.
Aku rindu kamu yang dulu hampir setiap hari kulihat, aku rindu saat kamu berbicara lewat handphone kecilku, rindu suaramu
yang suka bernyanyi tidak jelas namun membuatku tertidur pulas, rindu akan permainan yang kamu buat saat mengobrol di
handphone, aku rindu kelucuan yang kamu buat, aku rindu akan semua sosok kamu sosok yang ada pada diri kamu sosok yang
membuat hati selalu luluh saat kamu bicara dan menatap mata ini dengan penuh keyakinan kalau kamu akan menjagaku sampai kapanpun.
Tetesan air mata mengiringi tulisan ini, hati ini mencoba tegar akan perasaan ini, entah aku harus melakukan apa, aku
seperti seseorang yang lemah kalau sudah membahas tentang kamu, tentang masa lalu, dan tentang kita.
Sekarang hanya ada kamu dan aku bukan kita seperti dulu, semua sudah berubah, kamu yang sekarang bebas akan wanita
mana saja dan begitupun aku.
Tetapi hati ini sudah memilih dan pilihan itu kamu, kemanapun hati ini pergi pasti akan balik ke hati kamu, ketempat seharusnya
rasa sayang itu berada, tempat yang tepat untuk rasa ini, tempat yang tepat untuk pilihan yang terbaik, mungkin
begitupun dengan hati kamu yang pasti akan kembali bersandar pada hati ini, hati yang aku miliki.
Tapi aku sedikit ragu dengan kamu yang sekarang, dengan sikap kamu, aku merasa ada yang berubah dari kamu, kamu yang
sekarang lain tak seperti yang dulu, akankah rasa sayang dan cinta yang dulu menghilang, apa kamu lupa akan sosok aku
yang selalu sayang dan cinta sama kamu, sosok diri ini yang selalu kamu sakiti dan lukai sehingga seringkali air mata
yang menetes tak tahu berapa jumlahnya, tak dapat terhitung dengan jemari.
Aku dan kamu berbeda, aku rindu kamu yang dulu, aku rindu semua kenangan yang dulu, aku rindu masa lalu, aku rindu sosok
kamu yang dulu...


No comments:

Post a Comment